Menyambung Nyawa
"Geram badai pinta hujan, lalu sembunyi, menyepi meniup awan ...."
 Sumber gambar: Rahul Pandit, 2019 (dalam www.pexels.com)
  
  
Sumber gambar: Rahul Pandit, 2019 (dalam www.pexels.com)
  
Puntung-puntung rokok itu telah tertancap mati di sekeliling asbak.
Menyisakan asap-asap terakhir sebelum kusambung lagi sebatang. Barusan badai datang lagi. Cuma sebentar, tapi kaget bukan main. Bagaimana tidak, hampir setahun kukira badai itu takkan lagi kembali. Geram badai barusan seperti meminta hujan. Hampir saja, beruntung hanya gerimis. Namun mendungnya masih terasa. Penuh kelabu tak cerah.
Barusan badai datang lagi. Hampir mati, bawa diri lari sembunyi. Gerimis tak jua reda, makin kelabu tak cerah. Sebatang habis, kusambung lagi sebatang. Para puntung sedang bersebaran. Abunya terbang jauh-jauh dibawa badai barusan. Puntung tertancap mati, sudah mati pun terguyur basah, tak berdaya. Berserakan, kuyup buat berantakan.
Geram badai pinta hujan, lalu sembunyi, menyepi meniup awan. Tertawan tanpa lawan. Melawan hujan, sebatang menyala lagi, menyambung nyawa untuk kembali.
Komentar
Beri Komentar