Buang Muka

Admal Yasar  • 
"Ini muka masih menyapa, lewat tatap tapi tak ditatap. Buat apa ...."
Sumber gambar: Fox, 2017 (dalam www.pexels.com)

Itu hujan datang lagi.

Suruh mata ikut menangis. Bawa pilu, sendu sejak kemarin. Lalu apa? Sudah basah, belum jua terusap.

Ini muka masih menyapa, lewat tatap tapi tak ditatap. Buat apa? Muka dibuang, apalagi disapa, tak bersahut. Menyahut pun tak lagi guna, sebatas etik tanpa hati.

Lama-lama mengalir, tak jua terusap. Muka tak bertatap. Lain di sini, lain di sana. Padahal seatap. Hanya punggung terlihat, menyapa tanpa menatap.

Aku masuk saja, melirikmu sejenak, lalu sekantong rindu ini kuletakkan saja di atas meja kerjaku. Semoga nanti kau bisa membuka dan melihatnya.

Hujan makin deras. Menambah dingin, bawa sendu, pilu sampai sekarang. Ini muka mau diusap, namun punggung kembali menyapa. Lama-lama terlelap. Muka masih basah. Wajah tak jua disentuh. Muka dibuang, tak mau berbalik.

Komentar